Tim AI Native yang Bekerja untuk Anda. Hasil Nyata, Risiko Terkelola, Pengembalian Tinggi. Leads Bernilai dan Klik Eksponensial dari Pasar Potensial.
Mulai sekarangChat dengan kami
Ai Powered Performance Marketing Solve Main Digital Problem : Budget of Advertising Campaign that Does not Perform!
Ai functioned in processing raw information which flooded the internet become relevant and on context, helping us to do, for example, content personalization. But in Performance Marketing, Ai being used by Ai-native team to enhanced the increment of the campaign performance.
Ai berfungsi memporses dan merelevansikan informasi mentah yang beredar di Internet menjadi memiliki suatu tujuan atau konteks. Dalam hal digital marketing dan tawaran performance marketing kami Anda dapat menggunakannya untuk personalisasi konten Anda dengan kemungkinan keberhasilan sesuai target marketing Anda meningkat.
We build your asset also your audience in Tribe Building manner so implement the powerful Ai tools will multiply already high quality traffic/engagement.
Kami membangun aset Anda secara sistematis menarget kata kunci atau niche market yang potensial. Kami tawarkan dalam bentuk penawaran Performance Marketing.
How you can leverage from a keyword planner on first step of business assumption’s validation. In order accurately execute the business strategy of targeting highly potential trending keyword.
Apa itu keyword planner, keyword planner adalah bagaimana kita dapat menarget pasar yang sedang trending dengan tepat. Kami cari yang dengan aset client yang ada dan dengan utilisasi aset yang ada dapat mendapatkan kesempatan ikut dalam ombak kata kunci tersebut.
Our approach founded on deep and laser deep research of the industry, started from keyword planner. Simulation after simulation, and mathematical approach and then combined with high level of geniuses creative team, we present offers that directly provide the result and benefit called Performance Marketing.
Performance marketing helps niche market industry to strive and adapt with the actual new-trending keyword. Being searched and as a proof as a commodity of existing market. Later it can be transformed into foundation on clients new innovative product that serve the market in a new level. So coming from the out of date, clients thrive to be market leader later even become a game changer.
Performance marketing menolong market yang niche/ceruk kecil. Dimana anggaran iklan sebesar apapun tidak menyelamatkan, opsi deal berdasarkan leads ditawarkan dimana uji coba cara pandang baru untuk mendekati pasar ini resikonya dikelola oleh tim professional.
Dalam dunia pemasaran digital yang terus berkembang, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan adalah iklan yang tidak menghasilkan hasil yang diharapkan. Banyak bisnis menginvestasikan anggaran pemasaran mereka ke dalam iklan digital, namun sering kali tidak melihat dampak yang signifikan terhadap penjualan atau pertumbuhan. Berikut adalah beberapa penyebab utama dan solusi untuk mengatasi masalah ini.
Understanding Key Metrics to Assess Your Marketing Success / Memahami Metrik Utama untuk Menilai Keberhasilan Pemasaran Anda
In the world of digital marketing, understanding key metrics is essential for evaluating campaign success. Here are some important metrics to consider, along with case studies to provide context.
Dalam dunia pemasaran digital, memahami metrik utama adalah kunci untuk menilai keberhasilan kampanye. Berikut adalah beberapa metrik penting yang perlu diperhatikan, disertai dengan studi kasus untuk memberikan konteks.
1. Cost Per Acquisition (CPA)
Case Study: XYZ E-commerce XYZ E-commerce invested IDR 10,000,000 in ads to gain 10 new customers. With a CPA of IDR 1,000,000, the company can evaluate the cost per customer and adjust future ad budgets to reduce expenses.
Studi Kasus: E-commerce XYZ E-commerce XYZ menginvestasikan IDR 10.000.000 dalam iklan untuk mendapatkan 10 pelanggan baru. Dengan CPA sebesar IDR 1.000.000, perusahaan dapat mengevaluasi biaya per pelanggan dan menyesuaikan anggaran iklan di masa depan untuk mengurangi biaya.
2. Return on Investment (ROI)
Case Study: ABC Financial Services Company ABC Financial Services launched a marketing campaign with a total cost of IDR 5,000,000, generating IDR 25,000,000 in revenue. With a 400% ROI, they can see that their marketing strategy was highly profitable. This helps them identify the most effective methods and increase investments in those channels.
Studi Kasus: Perusahaan Layanan Keuangan ABC Perusahaan Layanan Keuangan ABC meluncurkan kampanye pemasaran dengan total biaya IDR 5.000.000 dan menghasilkan pendapatan IDR 25.000.000. Dengan ROI 400%, mereka dapat melihat bahwa strategi pemasaran yang digunakan sangat menguntungkan. Ini membantu mereka mengidentifikasi metode yang paling efektif dan meningkatkan investasi pada saluran tersebut.
3. Click-Through Rate (CTR)
Case Study: DEF Tech Startup DEF Startup launched a social media ad campaign and recorded a 5% CTR. By comparing different ads, they found that ads featuring attractive product images had higher CTRs. This encouraged them to focus on visual content in future campaigns.
Studi Kasus: Startup Teknologi DEF Startup DEF meluncurkan kampanye iklan di media sosial dan mencatat CTR sebesar 5%. Dengan membandingkan iklan yang berbeda, mereka menemukan bahwa iklan dengan gambar produk yang menarik memiliki CTR yang lebih tinggi. Hal ini mendorong mereka untuk fokus pada konten visual dalam kampanye mendatang.
4. Conversion Rate
Case Study: GHI SaaS Company GHI Company offers a free trial of their product. They found that out of 1,000 visitors, 100 signed up for the trial, yielding a 10% conversion rate. Through analysis, they realized that optimizing their landing page could boost conversions, so they made significant changes to its design and content.
Studi Kasus: Perusahaan SaaS GHI Perusahaan GHI menawarkan uji coba gratis produk mereka. Mereka menemukan bahwa dari 1.000 pengunjung, 100 di antaranya mendaftar untuk uji coba, menghasilkan conversion rate sebesar 10%. Melalui analisis, mereka menyadari bahwa mengoptimalkan halaman arahan dapat meningkatkan konversi, sehingga mereka melakukan perubahan yang signifikan pada desain dan konten.
5. Engagement Rate
Case Study: JKL Fashion Brand JKL Brand uses Instagram to interact with their customers. With an 8% engagement rate, they analyzed which types of content captured their audience’s attention. As a result, they started producing more video and behind-the-scenes content, increasing follower interaction.
Studi Kasus: Merek Fashion JKL Merek JKL menggunakan Instagram untuk berinteraksi dengan pelanggan mereka. Dengan tingkat keterlibatan sebesar 8%, mereka menganalisis jenis konten yang paling menarik perhatian audiens. Hasilnya, mereka mulai memproduksi lebih banyak konten video dan behind-the-scenes yang meningkatkan interaksi dengan pengikut mereka.
Conclusion / Kesimpulan
Understanding key metrics like CPA, ROI, CTR, conversion rate, and engagement rate is crucial for assessing marketing success. The case studies above illustrate how companies can use these metrics to make better decisions and enhance campaign effectiveness. By continuously monitoring and analyzing these metrics, businesses can optimize their strategies and achieve their desired goals.
Memahami metrik utama seperti CPA, ROI, CTR, conversion rate, dan engagement rate sangat penting untuk menilai keberhasilan pemasaran. Studi kasus di atas menunjukkan bagaimana perusahaan dapat menggunakan metrik ini untuk membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan efektivitas kampanye mereka. Dengan terus memantau dan menganalisis metrik ini, bisnis dapat mengoptimalkan strategi mereka dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Tujuan Ai Powered Best Performance Marketing : Menjadikan Client berada di Jalur yang Tepat, Kemudian Menyusun Langkah Awal Re-Innovate Usahanya. Berpotensi Menjadi Game Changer dengan Dampak yang Exponential.
Kembali ke Masalah saat ini :
1. Kurangnya Metrik yang Jelas
Salah satu masalah utama dalam pemasaran digital adalah ketidakjelasan dalam metrik pengukuran. Tanpa metrik yang terdefinisi dengan baik, sulit untuk menilai efektivitas iklan. Banyak perusahaan hanya melihat jumlah klik atau tayangan sebagai ukuran kesuksesan, padahal ini tidak memberikan gambaran lengkap tentang kinerja kampanye.
Solusi: Penting untuk menetapkan tolak ukur yang relevan, seperti Cost Per Acquisition (CPA) dan Return on Investment (ROI), untuk mengevaluasi hasil iklan secara komprehensif. Dengan menggunakan data ini, perusahaan dapat memahami apakah iklan mereka benar-benar menghasilkan nilai.
2. Target Audiens yang Tidak Tepat
Iklan yang tidak tepat sasaran dapat menyebabkan pengeluaran yang sia-sia. Jika iklan ditampilkan kepada audiens yang tidak tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan, kemungkinan besar iklan tersebut tidak akan menghasilkan konversi.
Solusi: Melakukan riset pasar dan memahami buyer personas adalah langkah penting untuk memastikan iklan mencapai audiens yang tepat. Dengan penargetan yang lebih baik, peluang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan akan meningkat.
3. Kreativitas pada Relevansi Konten yang Rendah
Iklan yang tidak menarik atau tidak relevan dengan audiens target dapat mengakibatkan tingkat keterlibatan yang rendah. Konten yang tidak memiliki nilai bagi konsumen cenderung diabaikan.
Solusi: Fokus pada pembuatan konten yang berkualitas dan relevan. Menggunakan teknik storytelling dan elemen visual yang menarik dapat membantu menarik perhatian audiens dan meningkatkan keterlibatan.
4. Tidak Menggunakan Data untuk Mengoptimalkan Kampanye
Banyak bisnis gagal memanfaatkan data analytics untuk mengoptimalkan kampanye mereka. Tanpa analisis yang tepat, sulit untuk mengetahui apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
Solusi: Implementasikan alat analisis seperti Google Analytics untuk memantau kinerja iklan dan membuat penyesuaian berdasarkan data yang diperoleh. Ini akan membantu dalam memahami perilaku audiens dan meningkatkan strategi pemasaran.
5. Tidak Ada Rencana Pemantauan dan Penyesuaian yang Ditenagai Data
Banyak kampanye iklan diluncurkan tanpa adanya rencana pemantauan yang jelas. Akibatnya, perusahaan tidak dapat mengidentifikasi masalah secara cepat dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Solusi: Buatlah rencana pemantauan yang mencakup evaluasi rutin terhadap kinerja kampanye. Dengan melakukan penyesuaian secara berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa iklan tetap relevan dan efektif.
Kesimpulan : Benefit dari Ai Powered Performance Marketing
Masalah iklan yang tidak menghasilkan dan tidak terukur merupakan tantangan signifikan dalam pemasaran digital. Namun, dengan berfokus pada layanan yang lebih memberi kejelasan tentang metrik yang relevan, penargetan audiens yang tepat, dan penggunaan data untuk mengoptimalkan kampanye, perusahaan dapat mengatasi masalah ini. Dengan pendekatan yang terukur dan berorientasi hasil, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas iklan dan mencapai tujuan pemasaran mereka dengan lebih baik.
Ai Powered Performance marketing membantu para mitra korporasi yang merasa market yang dimilikinya sangat rumit/niche sehingga anggaran biaya tanpa strategi yang jelas dikeluarkan tanpa berdampak, mendapatkan hasil yang sebanding dengan resiko yang dikeluarkan. Strategi menyeluruh dari cara pandang baru dan unik bertenaga tim dan kekuatan Ai. Get your leads, now!
Jadi Bagaimana Mengaplikasikan Ai powered performance Marketing yang menghasilkan hasil Exponential? Formula IDEF0 untuk Monitor Kegiatan Marketing dan Tools AI yang memperkuat segalanya
Dalam pengeloaan iklan berbayar SEM, metode yang kami kembangkan mampu mendapatkan peningkatan jumlah klik, beserta konversinya yang dengan bersamaan waktu mengalami penurunan biaya per konversi itu sendiri. Hal ini memberikan kesempatan bertumbuh lebih besar, mencapai dan mempertahankan ranking google secara organik lebih kuat, dan kegagalan kampanye atau biaya yang terbuang sia-sia lebih kecil.